Cara Konfigurasi DHCP Relay Router Mikrotik
Sebelumnya
telah dibahas langkah-langkah melakukan konfigurasi DHCP Server menggunakan
mikrotik. Kali ini kita akan mencoba membahas sedikit lebih jauh tentang apa
saja kemampuan yang dimiliki oleh sebuah router mikrotik dalam menjalankan service
DHCP Server. Apabila Anda baru pertama
kali ini akan melakukan konfigurasi DHCP Server pada router mikrotik, alangkah
baiknya Anda membaca kembali langkah-langkah dasar dalam melakukan konfigurasi
DHCP Server mikrotik pada link ini, karena pada artikel kali ini langkah-langkah
dasar konfigurasi DHCP Server mikrotik tidak akan kami uraikan secara detail.
DHCP Relay
Dalam
melakukan konfigurasi DHCP Server, biasanya dilakukan langsung pada perangkat
router mikrotiknya, mulai dari membuat IP Pool, penentuan network dan pengaktifan
DHCP Server pada interface yang dimiliki router mikrotik tersebut dan tentunya
konfigurasi DHCP Server pada 1 buah router mikrotik ini bisa dilakukan dengan
cepat dan mudah. Namun bagaimana jika dalam sebuah jaringan komputer terdapat
lebih dari 1 buah router dan Anda harus melakukan konfigurasi DCHP Server pada
setiap router tersebut ? Tentunya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
konfigurasi DHCP Server tersebut akan lebih lama karna harus melakukan
konfigurasi yang sama dan berulang-ulang pada setiap router yang ada. Perhatikan
contoh topologi jaringan yang memiliki lebih dari satu router seperti gambar
dibawah ini.
![]() |
Topologi Jaringan |
Perhatikan
pada gambar topologi jaringan diatas, terdapat 3 buah router, dimana dari
ketiga buah router tersebut 2 router akan menjalankan DCHP Server yaitu router
BR1 dan router BR2. Pada router BR1 terdapat 2 buah alamat network yaitu
192.168.0.0/24 dan 192.168.1.0/24, adapun di router BR2 hana terdapat 1 buah
alamat network yaitu 192.168.2.0/24. Berdasarkan pada topologi jaringan
tersebut maka akan dilakukan konfigurasi DHCP Server pada masing-masing router
BR1 dan BR2 untuk setiap network nya.
Untuk
bisa menghemat waktu dan lebih memudahkan dalam melakukan maintenance terhadap
DHCP Server pada jaringan yang memiliki lebih dari satu router, maka kita bisa
memanfaatkan DHCP Relay dan router mikrotik memiliki fitur DHCP Relay tersebut.
Dengan DHCP Relay, akan terdapat sebuah router yang akan bertindak sebagai DHCP
Server yang akan melayani permintaan IP Address dari seluruh komputer yang ada
pada jaringan tersebut, perhatikan gambar dibawah ini.
![]() |
DHCP Relay Topologi |
Dari
gambar diatas, router yang akan menjalankan fungsi DHCP Server adalah router
GW, sedangkan router yang akan menjadi DHCP Relay adalah router BR1 dan router
BR2. Adapun langkah-langkah konfigurasi yang dilakukan adalah sebagai berikut.
Konfigurasi DHCP Server
Konfigurasi
pertama yang bisa dilakukan adalah melakukan konfigurasi IP Pool yang akan
didistribusikan ke komputer klient. Untuk membuat IP Pool perintah yang dapat
diberikan melalui terminal adalah tampak seperti gambar dibawah ini.
![]() |
Konfigurasi IP Pool |
Pada
gambar diatas, setiap network pada router BR1 dan BR2 kita berikan alokasi IP
Address masing-masing 10 IP Address. Jika
ternyata kita hawatir alokasi IP Address yang telah disediakan akan habis
terpakai, maka kita bisa menambah alokasi IP Address tersebut dengan 3 cara.
·
Cara pertama adalah dengan langsung
menambah alokasi IP pada Pool yang sedang dibuat, misalkan dengan perintah :
ip pool add name=BR1-LAN1
ranges=192.168.0.10-192.168.0.50
·
Cara kedua dengan menambahkan tanda ,
(tanda koma) setelah ranges IP Pool yang dibuat, kemudian menentukan ranges IP
Pool selanjutnya :
·
ip pool add name=BR1-LAN1
ranges=192.168.0.10-192.168.0.20,192.168.0.100-192.168.0.150
·
Cara ketiga dengan membuat IP Pool
cadangan, caranya sama seperti membuat IP Pool biasa, namun IP Pool tersebut
bisa ditambahkan kembali pada IP Pool yang dibuat selanjutnya (next pool).
Perhatikan gambar dibawah ini.
![]() |
Menambah alokasi IP Address untuk DHCP Server |
Untuk melakukan konfigurasi IP Pool
dengan menggunakan winbox dapat dilakukan dari menu IP → Pool Add
![]() |
Menambah alokasi IP Address untuk DHCP Server |
Setelah
IP Pool terbentuk, maka langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi pada
DHCP Network nya. Saat melakukan konfigurasi DHCP Newtork, perlu diperhatikan
kesesuaian antara IP Newtork, Gateway serta DNS untuk masing-masing network
pada setiap router. Hasil konfigurasi DHCP Network dapat diperhatkan pada
gambar dibawah ini.
![]() |
Konfigurasi IP Network dan IP Gateway |
Untuk melakukan konfigurasi DHCP
Network menggunakan winbox dapat dilakukan dari menu IP DHCP Server →
Network Add
![]() |
Konfigurasi IP Network dan IP Gateway |
Langkah
terakhir yang harus dikonfigurasi pada router GW ada konfigurasi DHCP
Servernya, pada saat melakukan konfigurasi DHCP Server ini ada beberapa parameter
yang harus diperhatikan yaitu penentuan interface pada router GW yang
terkoneksi langsung dengan router BR1 dan router BR2 dimana pada topologi
jaringan yang kita gunakan adalah interface Ether2, Penentuan Pool untuk masing-masing network,
serta menentukan alamat IP Relay dari masing-masing router, dimana IP Relay ini
adalah IP pada rotuer BR1 dan BR2 yang terkoneksi dengan komputer klient yang
akan diberikan alokasi IP Address dari DHCP Server.
![]() |
Setup DHCP Server Router Mikrotik |
Jika
menggunakan winbox, untuk melakukan konfigurasi DHCP Server ini dapat dilakukan
dari menu IP → DHCP Server, Add
![]() |
Setup DHCP Server Router Mikrotik |
Sampai
tahapan ini konfigurasi pada router GW telah selesai dilakukan, langkah
selanjutnya adalah melakukan konfigurasi pada router BR1 dan BR2 yang akan menjalankan
DHCP Relay nya.
Konfigurasi DHCP Relay
Konfigurasi
yang dilakukan pada router BR1 dan router BR2 hanya tinggal mengaktifkan fungsi
DHCP Relay pada masing-masing router nya. Perintah yang dilakukan untuk
melakukan konfigurasi DHCP Relay adalah :
“ip dhcp-relay add name=[Nama_Konfigurasi]
dhcp-server=[Alamat IP DHCP Server] interface=[Interface pada router yang terkoneksi
ke klient] local-address=[IP Address
interface yang terkoneksi ke klien] disabled=no”
Berikut
ini hasil konfigurasi DHCP Relay pada router BR1
![]() |
Aktifkan DHCP Relay pada Router BR1 |
Berikut
ini hasil konfigurasi DHCP Relay pada rotuer BR2
![]() |
Aktifkan DHCP Relay pada Router BR2 |
Jika
menggunakan winbox, untuk melakukan konfigurasi DHCP Relay dapat diakses melalu
menu IP → DHCP-Relay → add
![]() |
Konfigurasi DHCP Relay melalui winbox |
Untuk
melihat daftar IP Address yang sudah didistribusikan ke komputer-komputer klien
dapat dilihat dari DHCP Server Lease di router GW.
![]() |
Melihat IP Address yang dipakai oleh user |
Seperti pada gambar diatas, saat ini ada 5 buah IP Address yang sedang digunakan oleh 5 komputer klien. Dengan menggunakan DHCP Relay ini, tentunya akan memudahkan kita dalam melakukan maintenance terhadap sebuah jaringan.
Demikian tutorial tentang cara konfigurasi DHCP Relay pada router mikrotik yang bisa kami sampaikan, jika ada yang keliru atau ada yang ingin ditanyakan, silahkan manfaatkan kolom komentar. Semoga bermanfaat.
Post a Comment for "Cara Konfigurasi DHCP Relay Router Mikrotik"